Minggu, 09 Juni 2013

Mulut Rahim Lemah, Penyebab Keguguran

Selama masa kehamilan, banyak proses yang akan berlangsung. Bukan hanya pada janin yang terus tumbuh dan berkembang, tetapi juga pada tubuh si ibu yang hamil. Namun kadangkala tubuh ibu tidak sepenuhnya ‘siap’ mengantisipasi perubahan yang terjadi selama proses kehamilan berlangsung. Adanya beberapa kelainan pada tubuh ibu hamil, seperti lemahnya otot-otot pada mulut rahim bukan tidak mungkin dapat mengancam kehamilan.

Mulut rahim yang lemah, dalam ilmu kebidanan dikenal sebagai inkompetensia serviks. Ini merupakan
istilah untuk menyebut kelainan pada otot-otot mulut rahim (serviks) yang terlalu lunak dan lemah, sehingga sedikit membuka di tengah-tengah kehamilan karena tidak mampu menahan desakan janin yang semakin besar. Pada kehamilan yang normal, mulut rahim harus selalu tertutup rapat sampai masa kehamilannya berakhir, yakni setelah mencapai 37-38 minggu.

Biasanya, keadaan ini baru akan terjadi pada saat usia kehamilan sudah memasuki trimester kedua atau ketiga. Terbukanya mulut rahim sebelum waktunya ini akan menyebabkan bayi lahir prematur dan juga mengakibatkan keguguran.


Penyebab Kelainan Mulut Rahim dan Gejalanya
Para ahli belum dapat mengetahui secara pasti faktor-faktor yang menyebabkan kelainan pada mulut rahim ini sampai saat ini. Namun ada beberapa kondisi yang terbukti menjadi faktor penunjang terbukanya mulut rahim sebelum waktunya. Wanita yang memiliki mulut rahim lemah biasanya mempunyai sejumlah riwayat kesehatan tertentu. Misalnya saja pernah mengalami trauma pada mulut rahimnya. Trauma ini misalnya karena pernah mengalami operasi pada membuka mulut rahim (dilatasi), misalnya kuretase.
Selain itu, bila seseorang wanita pernah mengalami kesulitan pada waktu proses persalinan sebelumnya sehingga mengakibatkan ‘kerusakan’ pada rahimnya, atau memiliki kelainan pada rahimnya, pernah hamil kembar, atau memiliki riwayat keluarga dengan kelainan yang sama pada mulut rahimnya, maka kemungkinan besar menderita kelainan pada mulut rahim.
Kemungkinan juga bisa terjadi pada wanita yang pernah megalami keguguran pada trimester ke-2 atau lebih dari 2 kali berturut-turut.


Gejala kelainan mulut rahim

Terbukanya mulut rahim di tengah masa kehamilan umumnya ditandai dengan gejala berupa perdarahan dari vagina, bercak-bercak darah maupun perdarahan cukup banyak. Seringkali, ibu hamil yang mengalami kelainan pada mulut rahimnya juga akan merasakan pada bagian perut bawah, atau adanya beban yang sangat berat terpusat di bagian bawah perut.


Tindakan Medis yang Tepat

Apapun tindakan yang akan dilakukan dokter, tujuannya adalah untuk mempertahankan kehamilan tersebut agar dapat berlangsung hingga mencapai usia 37-38 minggu. Jangan sampai si janin lahir sebelum waktunya. Sebab, paru-paru janin belum cukup matang dalam perkembangannya sehingga tidak akan mampu berfungsi dengan baik untuk menunjang kehidupan bayi setelah lahir. Upaya yang akan dilakukan dokter adalah ‘mengikat’ mulut rahim agar tertutup kembali sampai masa kehamilan berakhir dan janin siap untuk dilahirkan.
Tindakan ini biasanya dilakukan sebelum kehamilan mencapai usia 20 minggu. Yaitu dengan teknik yang disebut Mac Donald dan Shirodkar. ‘Ikatan’ ini umumnya akan dibuka setelah kehamilan mencapai 37 minggu, kehamilan cukup bulan sekitar 7 bulan, atau bila ada tanda-tanda melahirkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar