Selama masa kehamilan, banyak proses yang akan berlangsung. Bukan hanya
pada janin yang terus tumbuh dan berkembang, tetapi juga pada tubuh si
ibu yang hamil. Namun kadangkala tubuh ibu tidak sepenuhnya ‘siap’
mengantisipasi perubahan yang terjadi selama proses kehamilan
berlangsung. Adanya beberapa kelainan pada tubuh ibu hamil, seperti
lemahnya otot-otot pada mulut rahim bukan tidak mungkin dapat mengancam
kehamilan.
Mulut rahim yang lemah, dalam ilmu kebidanan dikenal sebagai inkompetensia serviks.
Ini merupakan
istilah untuk menyebut kelainan pada otot-otot mulut
rahim (serviks) yang terlalu lunak dan lemah, sehingga sedikit membuka
di tengah-tengah kehamilan karena tidak mampu menahan desakan janin
yang semakin besar. Pada kehamilan yang normal, mulut rahim harus
selalu tertutup rapat sampai masa kehamilannya berakhir, yakni setelah
mencapai 37-38 minggu.
Biasanya, keadaan ini baru akan terjadi pada saat usia kehamilan sudah
memasuki trimester kedua atau ketiga. Terbukanya mulut rahim sebelum
waktunya ini akan menyebabkan bayi lahir prematur dan juga
mengakibatkan keguguran.
Penyebab Kelainan Mulut Rahim dan Gejalanya
Para ahli belum dapat mengetahui secara pasti faktor-faktor yang
menyebabkan kelainan pada mulut rahim ini sampai saat ini. Namun ada
beberapa kondisi yang terbukti menjadi faktor penunjang terbukanya mulut
rahim sebelum waktunya. Wanita yang memiliki mulut rahim lemah
biasanya mempunyai sejumlah riwayat kesehatan tertentu. Misalnya saja
pernah mengalami trauma pada mulut rahimnya. Trauma ini misalnya karena
pernah mengalami operasi pada membuka mulut rahim (dilatasi), misalnya
kuretase.
Selain itu, bila seseorang wanita pernah mengalami kesulitan pada
waktu proses persalinan sebelumnya sehingga mengakibatkan ‘kerusakan’
pada rahimnya, atau memiliki kelainan pada rahimnya, pernah hamil
kembar, atau memiliki riwayat keluarga dengan kelainan yang sama pada
mulut rahimnya, maka kemungkinan besar menderita kelainan pada mulut
rahim.
Kemungkinan juga bisa terjadi pada wanita yang pernah megalami
keguguran pada trimester ke-2 atau lebih dari 2 kali berturut-turut.
Gejala kelainan mulut rahim
Terbukanya mulut rahim di tengah masa kehamilan umumnya ditandai dengan
gejala berupa perdarahan dari vagina, bercak-bercak darah maupun
perdarahan cukup banyak. Seringkali, ibu hamil yang mengalami kelainan
pada mulut rahimnya juga akan merasakan pada bagian perut bawah, atau
adanya beban yang sangat berat terpusat di bagian bawah perut.
Tindakan Medis yang Tepat
Apapun tindakan yang akan dilakukan dokter, tujuannya adalah untuk
mempertahankan kehamilan tersebut agar dapat berlangsung hingga mencapai
usia 37-38 minggu. Jangan sampai si janin lahir sebelum waktunya.
Sebab, paru-paru janin belum cukup matang dalam perkembangannya sehingga
tidak akan mampu berfungsi dengan baik untuk menunjang kehidupan bayi
setelah lahir. Upaya yang akan dilakukan dokter adalah ‘mengikat’ mulut
rahim agar tertutup kembali sampai masa kehamilan berakhir dan janin
siap untuk dilahirkan.
Tindakan ini biasanya dilakukan sebelum kehamilan mencapai usia 20
minggu. Yaitu dengan teknik yang disebut Mac Donald dan Shirodkar.
‘Ikatan’ ini umumnya akan dibuka setelah kehamilan mencapai 37 minggu,
kehamilan cukup bulan sekitar 7 bulan, atau bila ada tanda-tanda
melahirkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar