Berikut ini hal-hal yang bisa menjelaskan kenapa perempuan yang stres
bisa mempengaruhi kemampuannya untuk memiliki anak, seperti dikutip dari
Boldsky, Jumat (27/7/2012) yaitu:
1. Ovulasi (masa subur)
Orang yang hidupnya sibuk dan stres akan membuat masa subur atau waktu
ovulasinya berkurang dan bahkan jadi berhenti, sehingga membuatnya sulit
untuk hamil. Salah satu indikator dari masa subur adalah melalui lendir
di serviks, yaitu lendir meningkat saat mendekati ovulasi.
Tapi jika seseorang stres atau sibuk maka lendir dari serviks ini akan
berkurang bahkan bisa jadi kering. Umumnya stres yang bisa mempengaruhi
kesuburan adalah stres yang konstan. Untuk itu seseorang perlu menemukan
cara agar stresnya berkurang sehingga masa suburnya kembali normal.
2. Siklus menstruasi
Gaya hidup dan stres bisa mempengaruhi siklus menstruasi menjadi tidak
teratur, lambat laun kondisi ini akan mempengaruhi tingkat kesuburan
yang dimilikinya. Ini karena sikus menstruasi yang sehat adalah salah
satu indikator dari kemampuan perempuan untuk bisa hamil.
Jika memang memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur, sebaiknya
segera periksakan ke dokter agar diketahui penyebabnya seperti akibat
penyakit tertentu atau akibat stres.
3. Hubungan antara pikiran dan badan
Penelitian telah menunjukkan bahwa stres yang berlebihan secra langsung
akan mempengaruhi otak, yaitu meningkatkan produksi hormon kortisol yang
bisa mengganggu kemampuan reproduksi.
Selain itu otak juga menghasilkan molekul yang disebut neuropeptida
sebagai respons dari stres emosional ini, dan molekul ini dapat merusak
proses reproduksi. Jadi, cobalah menjadi bahagia dan mengembangkan
hubungan yang sehat antara pikiran dan tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar